Wisatawan Asia memimpin segmen wisatawan keluarga; Agoda merilis temuan riset global ‘Tren Wisata Keluarga 2018’
Semester baru setelah libur tengah tahun memang sudah dimulai, tapi bukan berarti liburan sudah berakhir bagi wisatawan keluarga. Riset terbaru Agoda, sebuah agen perjalanan online dengan pertumbuhan tercepat di dunia, mengungkap bahwa tujuh dari 10 keluarga di dunia melakukan sedikitnya dua liburan keluarga dalam setahun. Dari jumlah tersebut, wisatawan Asia berlibur dua kali lebih banyak dari wisatawan Barat (lima perjalanan versus dua perjalanan setahun).
Survei ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ yang dilakukan oleh YouGov menemukan bahwa 18% wisatawan di seluruh dunia hanya melakukan satu liburan keluarga dalam setahun terakhir, sedangkan 34% lainnya melakukan lebih dari lima liburan keluarga. Asia mendominasi tren liburan ini dengan 77% wisatawan berasal dari Thailand dan 62% dari Filipina. Sebaliknya, hanya 7% wisatawan Inggris yang melakukan lebih dari lima liburan keluarga dalam setahun terakhir, dan 34% turis Inggris hanya berlibur satu kali.
Tren beralih ke liburan keluarga singkat tapi lebih sering
Seiring dengan wisatawan keluarga yang semakin berkembang, informasi mengenai durasi perjalanan serta anggota keluarga yang ikut liburan juga beragam di seluruh dunia. Durasi liburan keluarga umumnya berkisar antara 4-7 malam, namun ada variasi lain yang menarik. Di Inggris, 41% liburan keluarga berdurasi 4-7 malam dalam setahun terakhir, sedangkan wisatawan Thailand yang pergi dengan durasi tersebut hanya sekitar 20%. Hampir sepertiga turis Thai berlibur bersama keluarga dengan durasi lebih dari 14 hari, namun hanya 11% wisatawan Malaysia yang pergi dalam waktu lama. Turis asal Vietnam, Malaysia, dan Cina rata-rata menghabiskan 1-3 malam bersama keluarga.
Wisatawan Asia lebih sering pergi bersama keluarga besar saat liburan
Survei ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ dari Agoda juga mencari tahu siapa saja yang ikut dalam liburan keluarga. Sebanyak 35% wisatawan dunia berlibur bersama kakek dan neneknya saat liburan, namun wisatawan dari Inggris (13%) dan Australia (20%) menempati urutan terbawah pada kategori ini. Sedangkan wisatawan Thailand (66%) dan Indonesia (54%) adalah yang paling sering mengajak kakek dan nenek saat liburan. Wisatawan dari dua negara ini umumnya juga mengajak anggota keluarga lain seperti adik, kakak, sepupu, om, dan tante.
Tidak hanya dengan keluarga, turis asal Amerika, Inggris, Australia, dan Cina juga jarang berlibur dengan sekelompok teman. Hanya 22% wisatawan Amerika, 23% Inggris, 26% Australia, dan 27% Cina yang melakukannya dalam setahun terakhir. Sementara itu, hampir setengah (48%) wisatawan keluarga dari Filipina berkumpul dengan teman-teman saat liburan, diikuti oleh Vietnam (43%) dan Malaysia (40%).
Hotel masih mendominasi akomodasi pilihan keluarga
Berdasarkan survei ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ dari Agoda, semakin banyak wisatawan keluarga yang menggunakan OTA (lokal dan internasional) untuk merencanakan liburan dalam 12 bulan terakhir. Survei tersebut juga mengungkap bahwa hotel masih menjadi akomodasi terpopuler untuk keluarga, diikuti dengan akomodasi liburan, bed & breakfast, dan resort. Harga, keamanan, dan aktivitas yang ditawarkan menjadi pertimbangan utama saat merencanakan liburan keluarga, dibandingkan dengan berlibur dengan teman atau sendiri.
“Segmen wisatawan keluarga berkembang pesat, dan kebutuhan wisatawan ini sangat unik dan beragam”, ungkap CEO Agoda, John Brown. “Masing-masing keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda, karena itu kami menawarkan berbagai pilihan akomodasi mulai dari hotel, akomodasi liburan, hingga kastil negeri dongeng dengan harga yang sesuai budget. Selain itu, filter Agoda juga dirancang khusus untuk memudahkan wisatawan keluarga menemukan akomodasi dengan layanan penitipan anak, klub anak, atau fasilitas penunjang lain seperti dapur atau kamar terhubung. Semua ini kami lakukan untuk memastikan pengalaman pemesanan terbaik serta keseluruhan pengalaman perjalanan yang menyenangkan bagi wisatawan keluarga.”
Menghabiskan waktu dengan keluarga adalah alasan utama berlibur
Dengan jam kerja yang semakin panjang serta banyaknya gangguan di era modern saat ini, keluarga semakin sulit menghabiskan waktu bersama setiap hari. Tidak heran bahwa mendapatkan waktu berkualitas bersama keluarga menjadi alasan utama liburan keluarga (68%). Bersantai (66%) dan mencoba hal baru (46%) merupakan alasan kedua dan ketiga.
Sementara itu, wisatawan Inggris dan Singapura paling suka berpetualang saat liburan keluarga. Mengeksplor budaya baru adalah aktivitas paling populer di antara dua kelompok ini (masing-masing 48% dan 46%). Sedangkan turis asal Cina dan Thailand (29%) tidak terlalu tertarik mempelajari budaya baru saat berlibur.
Kekhawatiran terbesar
Jatuh sakit (36%), kualitas akomodasi (21%), serta pertengkaran keluarga (16%) adalah tiga kekhawatiran terbesar para wisatawan keluarga saat dalam perjalanan. Wisatawan Inggris tampaknya tidak terlalu khawatir saat berlibur dengan keluarga, dengan hampir sepertiga (27%) mengatakan tidak memiliki kekhawatiran apa pun.
Fakta ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ Agoda berdasarkan negara:
Australia
- –71% wisatawan Australia berlibur dengan keluarga inti (orang tua dan anak) dalam setahun terakhir, 8% dengan keluarga besar, dan 20% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Australia pergi berlibur dua kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis Australia ingin bersantai (69%), menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga (67%), dan keluar dari rutinitas (61%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (31%), kualitas akomodasi (24%), serta pertengkaran keluarga (13%)
Cina
- –69% wisatawan Cina berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 9% dengan keluarga besar, dan 30% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Cina pergi berlibur tiga kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 1-3 malam
- –Turis asal Cina ingin bersantai (65%), menikmati waktu berkualitas dengan keluarga (65%), dan mencoba hal baru (44%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (45%), pertengkaran keluarga (20%), dan kualitas akomodasi (13%)
Indonesia
- –81% wisatawan Indonesia berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 31% dengan keluarga besar, dan 54% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Indonesia pergi berlibur lima kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 1-3 malam
- –Turis asal Indonesia ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (68%), bersantai (52%), dan mencoba hal baru (49%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (47%), kualitas akomodasi (19%), dan pertengkaran keluarga (13%)
Malaysia
- –74% wisatawan Malaysia berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 37% dengan kakek nenek dan/atau cucu, dan 19% dengan keluarga besar
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Malaysia pergi berlibur empat kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis asal Malaysia ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (80%), bersantai (70%), dan mencoba hal baru (52%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (44%), kualitas akomodasi (19%), dan pertengkaran keluarga (16%)
Filipina
- –75% wisatawan asal Filipina berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 37% dengan keluarga besar, dan 53% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Filipina pergi berlibur tujuh kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis asal Filipina ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (78%), bersantai (69%), dan mencoba hal baru (52%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (34%), kualitas akomodasi (28%), dan pertengkaran keluarga (17%)
Singapura
- –65% wisatawan Singapura berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 12% dengan keluarga besar, dan 20% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Singapura pergi berlibur tiga kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis asal Singapura ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (70%), bersantai (70%), dan mencoba hal baru (54%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (37%), pertengkaran keluarga (23%), dan kualitas akomodasi (17%)
Thailand
- –86% wisatawan asal Thailand berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 66% dengan kakek nenek dan/atau cucu, dan 33% dengan keluarga besar
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Thai pergi berlibur delapan kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu lebih dari 14 malam
- –Turis asal Thailand ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (66%), bersantai (63%), dan mencoba hal baru (36%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (31%), kualitas akomodasi (24%), dan tidak memiliki cukup privasi (13%)
Britania Raya
- –70% wisatawan Inggris berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 55% dengan keluarga besar, dan 13% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Inggris pergi berlibur dua kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis asal Inggris ingin bersantai (74%), istirahat dari rutinitas (65%), dan menghabiskan waktu dengan keluarga (64%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah kualitas akomodasi (28%), sakit (17%), dan pertengkaran keluarga (11%). Hampir sepertiga (27%) mengatakan tidak memiliki kekhawatiran apa pun
Amerika Serikat
- –65% wisatawan Amerika berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 11% dengan keluarga inti, dan 23% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Amerika pergi berlibur tiga kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 4-7 malam
- –Turis asal Amerika ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (69%), bersantai (67%), dan keluar dari rutinitas (65%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (23%), kualitas akomodasi (20%), dan tidak memiliki cukup privasi (14%). Hampir seperempat (23%) mengatakan tidak memiliki kekhawatiran apa pun
Vietnam
- –62% wisatawan Vietnam berlibur dengan keluarga inti dalam setahun terakhir, 20% dengan keluarga besar, dan 37% dengan kakek nenek dan/atau cucu
- –Rata-rata, wisatawan keluarga Vietnam pergi berlibur empat kali dalam setahun terakhir
- –Liburan keluarga umumnya menghabiskan waktu 1-3 malam
- –Turis asal Vietnam ingin menghabiskan waktu dengan keluarga (61%), bersantai (60%), dan mengeksplor budaya baru (46%) saat berlibur
- –Tiga kekhawatiran utama saat liburan keluarga adalah sakit (43%), kualitas akomodasi (19%), dan pertengkaran keluarga (18%)
Catatan untuk Editor:
Metodologi survei: Riset Agoda ‘Tren Wisata Keluarga 2018’ dilakukan oleh perusahaan riset independen, YouGov pada 19 Juni hingga 25 Juni 2018. Sebanyak 10.784 responden yang pergi berlibur paling tidak satu kali dalam setahun terakhir diwawancara secara online. Daftar negara: Inggris (1.503), Amerika Serikat (642), Australia (883), Singapura (947), Malaysia (1.030), Filipina (1.031), Indonesia (1.082), Vietnam (1.032), Thailand (1.078), dan Cina (1.556).
.
Yang dimaksud saat menyebut ‘Asia’ adalah Cina, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam. ‘Barat’ adalah Britania Raya, Amerika Serikat, dan Australia.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi press@agoda.com.